Limfogranuloma Vereneum

Limfogranuloma vereneum (LGV) merupakan salah satu penyakit yang ditularkan secara seksual (sexually transmitted disease) yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Sebuah penyakit sporadis di Amerika Utara, Eropa, dan Oseania, LGV sangat prevalen di beberapa bagian negara Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Penyakit ini juga dulunya dikenal sebagai tropical atau climatic bubo, strumous bubo, poradenitis inguinalis, penyakit Durand-Nicolas-Favre,n limfogranuloma inguinale, dan penyakit vereneal ke-empat, ke-lima, atau ke-enam. Istilah LGV lebih dipilih karena gampang dibedakan dengan granuloma inguinale.
   
LGV memiliki banyak manifestasi akut dan kronis. Tiga tahapan infeksi, yang kurang lebih analog dengan tahapan syphilis, telah dikenali. Lesi utama dari LGV adalah sebuah papula genital yang kecil dan umumnya tidak nyeri yang bisa berulserasi dengan cepat. Tahapan kedua ditandai dengan limfadenitis akut disertai pembentukan bubo (sindrom inguinal) dan/atau proctitis hemoragik akut setelah hubungan seksual lewat dubur (sindrom anogenitorektal) bersama dengan demam dan gejala-gejala lain yang disebabkan oleh penyebaran sistemik dari infeksi. Kebanyakan pasien sembuh dari LGV setelah tahap kedua tanpa rekurensi, tetapi pada beberapa pasien persistensi Chlamydia pada jaringan anogenital memicu sebuah respons inflammatory kronis terjadinya ulser, fistula, striktur rektal genital, dan elefantitiasis genital. Pengobatan antibiotik selama tahap kedua mencegah komplikasi-komplikasi akhir ini, yang jika tidak mungkin akan memerlukan reparasi bedah.
   
LGV biasanya disebabkan oleh salah satu dari tiga serovar dari C. trachomatis, yaitu: L1, L2, dan L3. Turunan C. trachomatis lainnya terkadang diisolasi dari jaringan terinfeksi yang diambil dari pasien yang memiliki gejala-gejala yang sesuai dengan LGB genitoanorektal.
   
Sepanjang sejarahnya, LGV terkadang disamakan dengan penyakit-penyakit lain khususnya dengan limfadenopati syfilis dan herpes genital dan bubo-bubo chancroid. Kerancuan diagnosis disebabkan sebagian oleh kegagalan untuk mengenali etiologi umum dari manifestasi-manifestasi berbeda LGV, yang sering digunakan sebagai entitas patologis atau klinis berbeda. Durand, Nicolas, dan Favre menentukan penyakit ini sebagai sebuah entitas klinis dan patologik pada tahun 1913, dan Phylatos menyimpulkan etiologi umum dari climatic bubo dan LGV pada tahun 1922, tetapi perkembangan diagnostik utama dalam penelitian LGV adalah pembuatan uji kulit “spesifik” oleh Frei pada tahun 1925. Uji ini menentukan etiologi LGV protocolitis dan striktur rektal. Pada tahun 1930, Chlamydia LGV diisolasi dari bubo-bubo dengan inokulasi intraserebral kera, dan Chlamydia LGV dibiakkan dalam telur-telur berembrio pada tahun 1935. Perkembangan selanjutnya memungkinkan pembuatan banyak antigen standar untuk uji Frei dan uji serodiagnostik secara komersial.
   
Obat efektif pertama untuk pengobatan LGV adalah sulfonamida, yang diperkenalkan pada akhir tahun 1930amn. Walaupun obat-obat lain setelah itu dibuat untuk pengobatan LGV dan uji serodiagnostik dan molekuler telah diperbaiki untuk memberikan spesifitas yang lebih besar, kita masih tidak memahami patogenesis penyakit ini. Ulasan yang lebih rinci tentang riwayat LGV adalah sebuah penelitian itu sendiri dan tidak akan dilakukan disini. Monograf tentang LGV yang dipublikasikan oleh Stannus pada tahun 1933 memuat 933 referensi dan, bersama dengan ulasan yang dipublikasikan oleh Koteen pada tahun 1945 dan Favre dan Hellerstrom pada tahun 1954, menjelaskan evoluasi historis penyakit ini.

EPIDEMIOLOGI
   
LGV merupakan sebuah penyakti sporadis di seluruh Amerika Utara, Eropa, Australia, dan kebanyakan negara Asia dan Amerika Selatan. Terkadang kasus atau kelompok kasus menunjukikan penularan tingkat rendah yang terus menerus di daerah-daerah ini. Penyakit ini telah menjadi endemik di Afrika timur dan barat, India, sebagian Asia Tenggara, Amerkka Selatan, dan Caribbean. Beberapa negera memerlukan pengumuman resmi tentang kasus-kasus LGV, dan kurangnya kriteria diganostik standar menyebabkan kasus-kasus yang dilaporkan tidak meyakinkan sepenuhnya. Sejak tahun 1950 tidak ada negara di Eropa yang telah melaporka n lebih dari 12 kasus LGV setiap tahun, dan rata-rata untuk Amerika Serikat adalah 595 kasus per tahun, dengan sedikit peningkatan selama peperangan di Korea dan Vietnam. Berbeda dengan itu, salah satu klinik kota di Ethiopia melaporkan ribuan kasus LGV akut setiap tahun. Kebanyakan kasus LGV yang dilaporkan di daerah endemik terjadi pada para pelancong yang mendapatkan infeksi ketika sedang mengunjungi atau tinggal di daerah endemik tersebut. Seperti penyakit-penyakit yang tertularkan lewat seksual lainnya, LGV lebih umum di daerah perkotaan dibanding pedesaan diantara orang-orang yang aktif seksual

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memutihkan Kulit Wajah

Relationship between glycemic index and weight loss

Cheerleaders are associated with many diet disorders