Prosedur dan Alat Diagnostik

Dengan mata yang terlatih secara klinis dan riwayat pasien yang tepat, kebanyakan lesi kulit bisa didiagnosa dengan pemeriksaan visual yang sederhana. Akan tetapi, rincian yang ditemukan dengan mata telanjang terbatas dalam hal pembesaran, kedalaman, dan kontras. Dalam bab ini, kita membahas prosedur-prosedur dan alat-alat yang bisa membantu dokter dalam membuat diagnosis yang tepat.

MENINGKATKAN PENGLIHATAN:

BANTUAN VISUAL UNTUK PEMERIKSAAN

Lensa Pembesar
   
Pembesaran patologi permukaan bisa dicapai dengan lensa tangan. Instrumen-instrumen pembesar dengan pencahayaan sendiri dan perbesaran 2 hingga 10 kali lipat juga telah tersedia. Menghapus permukaan kulit dengan alkohol atau pengaplikasian setetes minyak sebelum pembesaran bisa menghilangkan partikel-partikel kotor dan meningkatkan transparansi stratum korneum.

Diaskopi
   
Diaskopi dilakukan dengan menekan objek datar, keras dan transparan (seperti dua slide mikroskop) pada permukaan kulit. Pengguna harus berhati-hati dalam mencederai pasien atau kulitnya sendiri dengan pinggir slide kaca yang tajam. Diaskopi bisa bermanfaat dalam membedakan eritema setelah vasodilatasi, yang dapat diputihkan dengan tekanan, dengan ekstravasasi eritrosit (purpura) yang tetap memiliki warna merah. Pada nevus anemicus, dimana pembuluh-pembuluh darah dalam lesi mengalami vasokonstruksi, tekanan pada ujung lesi menjadikan batas lesi tidak jelas. Diaskopi juga bermanfaat dalam pendeteksian warna cokelat kekuningan pada papula-papula atau nodul dari proses granulomatous, seperti sarkoidosis, granuloma annulare, dan tuberkulosis.

Cahaya Woods
   
Cahaya Woods (“cahaya hitam”), pertama kali diperkenalkan di tahun 1903, merupakan sebuah alat yang bermanfaat untuk evaluasi klinis dari berbagai penyakit kulit seperti gangguan-gangguan pigmen, dan porphyrias.
   
Kemampuan Cahaya Wood untuk menghasilkan fluoresensi karakteristik semakin memperluas pengaplikasiannya. Fluoresensi hijau dari tinea capitis tipeectothrix, seperti pada infeksi Microsporum sp., bisa membantu diagnosis; ini juga bisa berfungsi sebagai sebuah panduan pada tempat kulit kepala yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menghasilkan sebuah kultur positif, walaupun tidak semua kasus bisa berfluoresensi dengan jelas. Fluoresensi sederhana juga bisa ditemukan pada erirasma, tinea versikolor (kuning sampai orange dan infeksi Pseudomonas aeruginosa ada pasien luka bakar (hijau), khususnya jka daera yang diperiksa belum dibersihkan. Pada porphyria cutanea tarda, cahaya Wood bisa digunakan untuk menscreening fluoresensi pink-orange dalam urin.
   
Pemeriksa harus sadar akan sumber false-positive sumber fluoresensi seperti sisik, salep, sabun kering, tali serat, dan scar.

Dermoskopi
   
Dokter yang menggunakan dermoskopi dapat menemukan petunjuk diagnostik sub-permukaan. Dermoskopi  merupakan sebuah teknik non-invasif yang menggunakan instrumen tangan (dermoskop) yang dilengkapi dengan sumber cahaya dan optik pembesar. Pengaplikasian interfase cairan (biasanya minyak, air, atau alkohol) ke permukaan kulit mengurangi refleksi cahaya oleh epidermis. Sehingga, dermoskop tertanam dalam interfase fluida sehingga memungkinkan visualisasi struktur anatomi sub-permukaan dari epidermis dan dermis papillary yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
   
Dermoskopi meningkatkan keakuratan diagnostik klinis untuk diagnosis melanoma sekitar 10 persen sampai 20 persen. Dermoskopi memfasilitas pembedaan lesi-lesi melanosit dari lesi-lesi berpigmen lainnya seperti seborheik keratose, hemangioma dan karsinoma sel-basal berpigmen.
   
Dermoskopi juga telah diterapkan dalam evaluasi lesi-lesi inflammatory. Dermoskopi lipatan kuku proksimal bisa digunakan menggantikan capillaroskopi untuk mengindentifikasi loop capillary yang berdilatasi dan perdarahan-mikro pada peyakit autoimun seperti scleroderma dan dermatomyositis.

Fotografi
   
Salah satu tanda paling penting dari kanker kulit adalah riwayat perubahan. Dokter sering menemukan situasi dimana diagnosis klinis dari sebuah lesi kutaneous tidak pasti, sehingga, keberadaan fotograf untuk perbandingan bisa mempermudah keputusan apakah melakukan biopsi atau tidak. Lesi-lesi yang baru atau telah berubah signifikan mungkin perlu dibiopsi, sedangkan jika lesi ditemukan stabil, maka pasien bisa ditentramkan sehingga lesi tidak mungkin berknaker.
Gesekan, Tarikan, Penyekaan
   
Tahapan gesekan, tarikan dan penyekaan dalam diagnostik mempertimbangkan pengambilan sampel lesi-lesi kutaneous beberapa saat setelah melakukan biopsi. Rambut bisa disampel dengan menarik atau mencabut untuk evaluasi mikroskop infeksi jamur dan gangguan rambut. Penarikan rambut, lebih dipilih ketimbang pencabutan rambut karena kurang sakit dan menghasilkan distorsi yang lebih kecil. Lesi vesikular bisa digesek untuk hapusan Tzank dan cairan dikirim untuk kultur atau metode analisis bakteri lainnya, seperti imunofluoresensi atau reaksi rantai polimerase. Lesi bisa digores dengan skalpel atau slide kaca untuk mengambil sampel.

Biopsi Lesi
   
Biopsi kulit merupakan sebuah teknik diagnostk yang rutin dan esensial dalam praktek dermatologi, karena kulit mudah diakses untuk biopsi,. Biopsi bisa bermanfaat untuk menguatkan penilaian klinis ketika diagnosis definitif diperlukan. Biopsi juga bisa diperoleh untuk menenangkan pasien, dan seringkali dokter, bahwa diagnosis telah tepat meski respon tidak optimal terhadap pengobatan. Untuk lesi yang dihilangkan karena tujuan kosmetik, seringkali diperlukan mengajukan spesimen ke pemeriksaan patologi untuk pertimbangan medikolegal.
   
Pemilihan teknik biopsi yang sesuai memerlukan pemahaman tentang pengambilan sampel yang ditimbang berdasarkan diagnosis yang mungkin. Disamping itu, dua vektor berlawanan dalam memilih metode biopsi diharapkan untuk meminimalisir scarring dengan kekurangan-kekurangan yang ada pada analisis histopatologi dengan sampling yang tidak memadai. Sebuah biopsi bisa menghilangkan lesi secara sempurna, atau pada lesi-lesi yang memiliki area permukaan lebar. Biopsy shave biasanya mentranseksi superfusial ke mid-dermis sehingga lebih cocok untuk proses exophytic atau proses warty atau lesi-lesi yang terbatas pada epidermis atau dermis papillary seperti seborrheic keratosis, solar keratosis, dan epidermal nevus. Biopsi jarum harus dilakukan jika patologi terletak dalam dermis atau lemak subkutaneous. Punch bisa menghilangkan lesi kecil atau mengambil sampel inti dari jaringan pada lesi yang lebih besar. Ini cocok untuk kebanyakan proses inflammatory, seperti vaskulitis kutaneous, atau dermatosa yang terkait dengan deposit-deposit, seperti granuloma annulare. Akan tetapi, sebuah biopsi jarum bukanlah sebuah metode yang dipilih untuk penghilangan kebanyakan proses neoplastis.

Teknologi-Teknologi yang Sedang Berkembang
   
Sistem-sistem diagnostik yang terbantu komputer diaplikasikan utamanya untuk pemeriksaan lesi-lesi berpigmen. Kabanyakan sistem menganalisis citra dermoskopik dari sebuah lesi, dengan menggunakan parameter-parameter seperti dimensi, geometri, jumlah warna, hue, distribusi struktur, tekstur, dan gradien perubahan dari kulit normal. Strategi lain adalah penc

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memutihkan Kulit Wajah

Relationship between glycemic index and weight loss