Prurigo Nodularis

Sinonim

Lichenifikasi nodular sirkuskrib kronis (Pautrier)
Nodula Picker

Ciri-ciri utama

Sering terjadi pada orang yang mengalami diatesis atopik atau xerosis
Nodula keras, keratotik
Lesi biasanya lebih menyukai permukaan-permukaan ekstensor dari ekstremitas tetapi bisa menyebar luas (pada daerah-daerah yang dapat dijangkau dengan mudah)

Pendahuluan
   
Prurigo nodularis merupakan sebuah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan adanya nodula dan papula yang memiliki kerak-sisik memusat dan seringkali (tetapi tidak selalu) disebabkan oleh pruritus intens.

Epidemiologi
   
Prurigo nodularis bisa terjadi pada semua kategori usia tetapi lebih sering mengenai orang dewasa, khususnya wanita paruh baya.


Gambaran klinis
   
Morfologi lesi menunjukkan reaksi kutaneous terhadap penggarukan dan penggosokan kronis. Lesi biasanya berupa nodula keras berbentuk kubah dengan kerak, sisik, atau depresi memusat; warnanya berbeda-beda mulai dari kemerahan sampai coklat hingga berwarna seperti warna kulit (Gbr. 8.8). Plak-plak lichenoid bisa menyertai lesi prurigo nodularis. Eksoriasi dan perubahan-perubahan pasca-inflamasi seperti dispigmentasi dan scarring superfisial juga sering terlihat. Pasien bisa memiliki beberapa atau ratusan lesi, biasanya penyebarannya tidak simetris, dengan kecenderungan pada permukaan ekstensor tungkai. Wajah, telapak tangan dan telapak kaki jarang terkena, dan pada salah satu penelitian, lesi ditemukan di daerah sacral dan abdomen pada 50% dan 44%, masing-masing. Keterlibatan ringan punggung atas tengah disebut sebagai tanda “kupu-kupu”.
   
Pruritus yang terkait memiliki banyak etiologi, termasuk xerosis, dermatitis atopik, dan penyakit sistemik seperti hipertiroidisme, disfungsi ginjal atau hepatik, limfoma dan kekurangan zat besi. Tekanan emosional dan gangguan psikologis juga merupakan faktor penyebab yang umum. Akan tetapi, etiologi pasti dari prurigo nodularis sering tidak diketahui. Baru-baru ini, kemungkinan hubungan dengan infeksi Helicobacter pylori telah diusulkan.

Patologi
   
Secara histologis, prurigo nodularis bermanifestasi sebagai hiperkeratosis dengan infiltrat dermal non-spesifik.

Diagnosis banding
   
Ketika seorang pasien mengalami prurigo nodularis, penting untuk mengeluarkan kemungkinan penyebab mendasar yang bisa diobati dengan mudah. Penyebab pruritus utama harus diatasi melalui pemeriksaan fisik (seperti limfadenopati) dan pemeriksaan laboratorium, termasuk jumlah sel darah lengkap, ESR, uji fungsi hati, uji fungsi kreatinin, ferritin, uji fungsi tiroid dan glukosa. Evaluasi tambahan, khususnya jika ada kecurigaan terhadap limfoma, bisa mencakup radiograf dada dan CT scan abdominal.
   
Diagnosis banding prurigo nodularis mencakup gangguan-gangguan perforasi yang terkait dengan gagal ginjal kronis, pemfigoid nodularis, keratoachantoma berganda, epidermolisis bulosa pruriginosa, dan lichen planus hipertropi, jika jumlah lesi terbatas, nodular skabies.

Penatalaksanaan
   
Pruritus dan lesi kulit sulit untuk diobati dan sering kebal terhadap berbagai resimen terapeutik. Penting untuk menghentikan siklus kontinyu dari pruritus dan penggarukan. Pendekatan kombinasi perlu dilakukan dengan kemungkinan penggunaan anti-OCD, anti-anksietas, atau agen antidepresan yang dikombinasikan dengan terapi-terapi dermatologik. Doksepin bisa bermanfaat sebagai antidepresan dan obat anti-kecemasan serta obat antihistamin dan antipruritus. Agen-agen pelembab dan antipruritus topikal seperti pramoksin, emolien, dan kortikosteroid kuat bisa membantu meredakan sensasi gatal. Oklusi bisa meningkatkan absorpsi kortikoisteroid dan berfungsi sebagai pembatas. Kortikosteroid intralesional seperti deksametason atau suspensi triamcinolon bisa efektif tetapi sulit digunakan jika ada banyak lesi. Modalitas pengobatan lain mencakup krioterapi, stimulasi balik elektronik atau termal, antihistamin oral dan kortikosteroid, fototerapi (UVA, PUVA, UVB), dan silosporin (siklosporin) 3,0-4,5 mg/kg/hari. Penelitian-penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa capsaicin topikal (0,025-0,030% 4-6 kali sehari, naltrekson oral, dan thalidomin oral) juga bisa efektif untuk mereka yang kebal terhadap terapi-terapi konvensional. Kortikosteroid dan thalidomin didukung oleh bukti dari penelitian.

Lichen Simpleks Kronikus

Sinonim
Neurodermatitis akibat penggarukan

Ciri-Ciri Utama
Paling sering ditemukan pada orang dewasa yang berusia 60 tahun keatas.
Plak-plak berhiperpigmentasi, leathery, akibat penggarukan dan penggosokan yang sering.
Sering ditemukan pada leher posterior, permukaan ekstensor lengan bawah dan kaki bawah, dan daerah genital
Diobati secara simptomatik dan dengan SSRI

Pendahuluan
   
Lichen simpleks kronikus merupakan penyakit yang dihasilkan oleh penggarukan kulit secara berlebihan. Penyakit ini hampir tidak pernah ditemukan pada anak-anak dan paling sering pada orang dewasa yang berusia di atas 60 tahun.

Gambaran klinis
   
Lesi lichen simpleks kronikus ditandai dengan plak-plak hiperpigmentasi, terlichenifikasi, leather, yang terjadi karena penggarukan dan penggosokan kulit yang berulang-ulang (Gbr. 8.9). Faktor-faktor yang memperburuk mencakup xerosis dan atopi. Plak-plak biasanya berbatas tegas dengan kecenderungan untuk area occipital dan nuchal pada wanita.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memutihkan Kulit Wajah

Relationship between glycemic index and weight loss

Prosedur dan Alat Diagnostik