Cholelitiasis

Pendahuluan

Latar belakang

Batu empedu (gallstones) merupakan massa yang terbentuk dalam saluran empedu, biasanya dalam kandung empedu. Perkembangan batu-batu empedu boleh dikatakan tersembunyi, dan bisa tetap asimptomatik selama beberapa dekade. Migrasi kandung empedu bisa mengarah pada oklusi (pemblokiran) saluran empedu dan saluran pankreas, sehingga menimbulkan rasa nyeri (biliary colic) dan mengakibatkan komplikasi akut seperti cholecystitis akut, ascending cholangitis, atau pankreatitis akut. Penyakit batu empedu kronis bisa mengarah pada fibrosis dan kehilangan fungsi kandung empedu dan menyebabkan rentan terhadap kanker kandung empedu. Eksisi kandung empedu (cholecystektomi) untuk menyembuhkan penyakit batu empedu merupakan salah satu diantara beberapa prosedur bedah abdominal yang paling sering dilakukan.


Patofisiologi

Pembentukan batu empedu terjadi karena zat-zat tertentu dalam empedu terdapat dalam konsentrasi yang mendekati batas kelarutannya. Apabila empedu terpusat dalam kandung empedu, maka empedu bisa menjadi sangat jenuh dengan zat-zat ini, yang selanjutnya mengendap dari larutan sebagai kristal-kristal mikroskopis. Kristal-kristal tersebut terjebak dalam mukus kandung empedu, yang menghasilkan endapan lumpur kandung empedu. Dari waktu ke waktu, kristal-kristal ini bertambah besar, berkumpul, dan bergabung membentuk batu-batu makroskopis. Pemblokiran saluran oleh endapan dan batu menghasilkan komplikasi penyakit kandung empedu.

Dua zat utama yang terlibat dalam pembentukan batu empedu adalah kolesterol dan kalsium bilirubinat.

Batu empedu kolesterol

Lebih dari 80% kasus batu empedu di Amerika Serikat mengandung kolesterol sebagai komponen utamanya. Sel-sel hati meng-sekresikan kolesterol kedalam empedu bersama dengan fosfolipid (lechitin) dalam bentuk gelembung bermembran bulat kecil, yang disebut vesikel unilamellar. Sel-sel hati juga meng-sekresikan garam-garam empedu, yang merupakan pembersih ampuh yang diperlukan untuk pencernaan dan penyerapan lemak-lemak makanan. Garam-garam empedu dalam empedu melarutkan vesikel-vesikel unilamellar membentuk kumpulan-kumpulan terlarutkan yang disebut misel bercampur (mixed micelles). Ini terjadi utamanya dalam kandung empedu, dimana empedu menjadi pekat akibat penyerapan-ulang elektrolit dan air.

Jika dibandingkan dengan vesikel (yang bisa menampung hingga 1 molekul kolesterol untuk setiap molekul lecithin), misel bercampur memiliki kapasitas pengangkutan kolesterol yang lebih kecil (sekitar 1 molekul kolesterol untuk setiap 3 molekul lechitin). Jika empedu mengnadung kolesterol yang relatif tinggi, maka pada saat empedu menjadi pekat, pengenceran vesikel secara progresi bisa mengarah pada sebuah keadaan dimana kapasitas pengangkutan kolesterol oleh misel dan vesikel residual dilewati. Pada titik ini, empedu menjadi sangat jenuh dengan kolesterol, dan kristal-kristal monohidrat kolesterol bisa terbentuk. Sehingga, faktor-faktor utama yang menentukan apakah batu empedu kolesterol akan terbentuk atau tidak adalah: (1) jumlah kolesterol yang disekresikan oleh sel-sel hati, relatif terhadap lecithin dan garam-garam empedu, dan (2) derajat kepekatan (konsentrasi) dan besarnya stasis empedu dalam kandung empedu.

Batu empedu kalsium, biliburin, pigmen

Biliburin, sebuah pigmen kuning yang berasal dari penguraian heme, disekresikan secara aktif kedalam empedu oleh sel-sel hati. Kebanyakan dari biliburin dalam empedu berada dalam bentuk konyugat glukuronida, yang terlarutkan air dan cukup stabil, tetapi ada juga yang terdiri dari biliburin yang tidak terkonyugasi. Biliburin yang tidak terkonyugasi, seperti asam lemak, fosfat, karbonat, dan anion-anion lainnya, cenderung membentuk endapan yang tidak terlarutkan dengan kalsium. Kalsium memasuki empedu secara pasif bersama dengan elektrolit-elektrolit lain.

Pada situasi dimana terjadi pergantian heme dengan cepat, seperti hemolisis kronis atau sirosis, biliburin yang tidak berkonyugasi bisa terdapat dalam empedu dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari normal. Kalsium bilirubinat selanjutnya bisa membentuk kristal terpisah dari larutan dan akhirnya membentuk batu. Dari waktu ke waktu, berbagai oksidasi menyebabkan biliburin mengendap menjadi warna hitam, dan batu yang terbentuk dengan cara ini disebut sebagai batu pigmen hitam. Batu pigmen hitam mewakili sekitar 10-20% dari semua kasus batu empedu di Amerika Serikat.

Batu empedu campuran

Batu empedu kolesterol bisa dikerumuni oleh bakteri dan dapat menimbulkan inflamasi mukosa kandung empedu. Enzim-enzim lytik dari bakteri dan leukosit menghidrolisis konyugat-konyugat biliburin dan asam lemak. Sebagai akibatnya, dari waktu ke waktu, batu kolesterol bisa mengakumulasi banyak kalsium biliburin dan garam-garam kalsium lain, yang menghasilkan batu empedu campuran. Batu-batu besar bisa membentuk sebuah lingkar permukaan kalsium yang menyerupai cangkang telur yang bisa dilihat pada film sinar-x biasa.

Frekuensi

Amerika Serikat

Batu empedu tidak umum pada anak-anak. Mulai pada masa pubertas, konsentrasi kolesterol dalam empedu meningkat. Setelah usia 15 tahun, prevalensi batu empedu pada wanita-wanita Amerika Serikat meningkat sebesar sekitar 1% per tahun; pada pria, jumlahnya lebih kecil, sekitar 0,5% per tahun. Kejadian pada wanita berkurang saat menopause, tetapi pembentukan batu baru pada pria dan wanita terus berlanjut dengan jumlah sekitar 0,4% per tahun sampai di masa tua.

Risiko untuk mengalami batu empedu seumur hidup pada ras kulit putih adalah 50% untuk wanita dan 30% untuk pria. Prevalensi pada orang-orang Amerika Meksiko dan orang-orang Amerika Asli cukup mirip, sedangkan individu kulit hitam memiliki risiko yang sedikit lebi renda.

Internasional

Prevalensi cholelithiasis kolesterol pada negara-negara Barat lainnya cukup mirip dengan Amerika Serikat, tetapi sedikit lebih rendah pada Asia dan Afrika.

Mortalitas/Morbiditas

Setiap tahun, di Amerika Serikat, sekitar 500.000 orang mengalami gejala atau komplikasi batu empedu yang memerlukan cholecystektomi. Penyakit batu empedu bertanggung jawab untuk sekitar 10.000 kematian per tahun di Amerika Serikat. Sekitar 7000 kematian dapat dikaitkandengan komplikasi batu-empedu akut, seperti pankreatitis akut. Sekitar 2000-3000 kematian disebabkan oleh kanker kandung empedu (80% diantaranya terjadi bersama penyakit batu empedu dengan cholecystitis kronis). Walaupun bedah batu empedu relatif aman, namun cholecustektomi merupakan sebuah prosedur yang sangat umum, dan terkadang komplikasinya menghasilkan ratusan kematian setiap tahun.

Ras

Ras kulit putih, orang-orang Amerika Meksiko, dan penduduk Amerika Asli memiliki prevalensi batu empedu yang relatif tinggi. Penyakit batu empedu kurang umum pada orang-orang Asia dan Afrika serta keturunannya.

Jenis kelamin

Wanita lebih besar kemungkinannya mengalami batu ginjal kolesterol dibanding pria, khususnya selama tahun-tahun masa produktif, ketika kejadian batu-ginjal pada wanita adalah 2 sampai 3 kali pada pria. Perbedaannya tampaknya dapat dikaitkan dengan estrogen, yang meningkatkan sekresi kolesterol empedu. Batu-empedu pigmen mengenai pria dan wanita dengan frekuensi yang sama.

Usia

Batu empedu terus terbentuk selama masa dewasa, dan prevalensinya paling tinggi pada usia lanjut.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memutihkan Kulit Wajah

Relationship between glycemic index and weight loss

Cheerleaders are associated with many diet disorders