Lichen nitidus

Lichen nitidus merupakan sebuah kondisi yang lebih jarang dibanding lichen planus idiopatik dan secara klinis ditandai dengan keberadaan papula-papula yang berukuran mulai dari sebesar titik hingga seukuran kepala-pin, yang biasanya asimptomatik, berwarna seperti daging, disertai permukaan yang datar dan berkilau.

Etiologi
   
Pendapat bahwa lichen nitidus merupakan varian lichen planus cenderung didukung oleh fakta bahwa papula-papula lichen planus yang kecil terkadang tidak dapat dibedakan dari lichen nitidus dalam pemeriksaan klinis dan histopatologi. Pemeriksaan imunofenotip juga menguatkan adanya hubungan antara lichen planus dan lichen nitidus. Akan tetapi, beberapa institusi resmi mendukung pemisahan klasifikasi kedua penyakit kulit ini, karena perbedaan histopatologi, atau perbedaan ekspresi sitokin pada lichen nitidus. Mengherankannya, pemeriksaan IMF secara langsung pada lichen nitidus telah memberikan hasil yang negatif. Akan tetapi, pemeriksaan ultrastruktural telah menunjukkan perubahan-perubahan yang identik pada lichen nitidus dan lichen planus.


Histologi
   
Histologi sebuah papula tipikal sangat khas. Papula terbentuk oleh sebuah infiltrat padat yang terletak tepat di bawah epidermis dan berbatas tegas. Infiltrat ini terdiri dari limfosit-limfosit dan histiosit-histiosit dan sering ada beberapa sel raksasa Langhans (Gbr. 42.33). Terkadang, sel-sel plasma cukup banyak pada infiltrat tersebut. Epidermis yang ada di atasnya menjadi datar dan terkadang terjadi degenerasi liquefaksi (pencairan) lapisan sel basal. Rete ridges pada margin ilfiltrat tersebut memanjang dan cenderung melingkari infiltrat. Walaupun tampak tuberkuloid, namun tidak ada pembentukan tuberkle sejati atau caseation. Histologi lesi yang terdapat pada telapak tangan bisa menunjukkan sumbatan parakeratotik yang dalam, yang mana membedakannya dari lesi-lesi lichen planus pada telapak tangan. Granuloma perifolikular bisa terjadi pada lichen nitidus spinosa dan lichen nitidus folikular, yang bisa menstimulasi lichen scrofulosorum. Lichen nitidus yang berperforasi  (mengikis) juga telah ditemukan.

Kejadian
   
Dalam bentuk monomorfisnya yang khas, lichen nitidus cukup jarang, tetapi lesi-lesi lichen nitidus yang terjadi dalam kaitannya dengan lichen planus lebih umum. Kejadian ditinjau dari usia cenderung lebih rendah dibanding lichen planus. Kebanyakan kasus terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Lichen nitidus familial jarang ditemukan.

Riwayat alami. Lichen nitidus tipikal bisa sembuh dalam beberapa pekan atau berlangsung sangat lama, dan bisa tidak merespon terhadap obat atau hanya sedikit merespon pengobatan. Telah banyak kasus yang dilaporkan tentang riwayat alami penyakit ini. Dengan pengetahuan yang dimiliki sekarang ini, perjalanannya masih belum bisa diprediksi.

Gambaran klinis. Papula-papula lichen nitidus tipikal berukuran sangat kecil, mulai dari seperti titik sampai seukuran kepala-pin, dan memiliki permukaan yang datar, atau berbentuk kubah serta berkilau. Papula-papula biasanya tersendiri, walaupun bisa berdekatan dan berkelompok (Gbr. 42.34). Lesi-lesi bisa ditemukan pada bagian tubuh manapun, tetapi lebih cenderung pada lengan bawah, penis (Gbr. 42.35), abdomen, dada dan bokong. Erupsi terkadang menyeluruh. Jika telapak tangan dan telapak kaki terkena, perubahan yang terjadi bisa berupa hiperkeratosis berhimpit yang menyerupai eczema berfisur kronis, atau bisa terdapat papula-papula yang banyak, unik, dan sangat kecil. Pada telapak tangan, papula-papula kecil bisa menjadi purpura dan terkadang menyerupai pompholyx. Kasus-kasus seperti ini bisa kekurangan lesi lichen nitidus di tempat lain, sehingga biopsi diperlukan untuk menguatkan diagnosis.
   
Lichen nitidus linear telah ditemukan, tetapi sangat jarang. Perkembangan lesi di sepanjang tanda-tanda garukan tidak umum. Lesi-lesi berwarna seperti daging atau coklat kemerahan. Walaupun pruritus intensif bisa terjadi, lesi pada umumnya tidak bergejala. Kejadian lichen nitidus yang bersamaan dengan ilchen planus cukup umum, dan Wilson dan Bett mengklaim bahwa lesi-lesi yang identik secara klinis dengan lesi lichen nitidus bisa ditemukan pada 25-30% dari semua kasus lichen planus. Kuku berlesung (nail pitting) bisa terdapat menyertai lichen nitidus, atau kuku yang terkena bisa tampak kasar akibat striasi linear yang meningkat dan pelekukan longitudinal.
   
Lesi-lesi membran mukosa sesekali terjadi dan jauh lebih jarang dibanding pada lichen planus. Krook menyebut kasus menyeluruh sebagai kasus yang memiliki lesi-lesi mukosal utamanya pada palatal keras dan margin-margin alveolar maksila, yang terdiri dari papula-papula yang berdekatan, berwarna kuning abu-abu, bulat, berbatas tegas, dan tersendiri dengan diameter hingga 1 mm; banyak yang petechial. Pada kasus-kasus lain, lesi-lesi yang terjadi mirip dengan yang ada pada lichen planus.
   
Lichen nitidus harus dibedakan dari lichen scrofulosorum, dimana ada papula-papula folikular berkelompok pada bercak-bercak kecil di trunkus, dan harus pula dibedakan dari keratosis pilaris, dimana ada papula-papula folikular bertanduk utamanya pada permukaan ekstensor tungkai. Pada kasus yang diragukan, biopsi biasanya dapat mengklarifikasi diagnosis.

Pengobatan. Karena penyakit ini sering asimptomatik dan pada akhirnya sembuh sendiri, maka tidak ada pengobatan yang diperlukan pada kebanyakan kasus, tetapi steroid topikal berfluorin bisa direkomendasikan jika memang pengobatan diperlukan, misalnya untuk lesi-lesi pada penis, dan pengobatan ini bisa berhasil. Pembersihan lichen nitidus menyeluruh telah dilaporkan dengan keterpaparan sinar matahari, PUVA, dan astemizol. Asitretin juga bisa menghasilkan perbaikan perlahan pada lichen nitidus palmoplantar.

Judul Asli : Lichen Nitidus

Penulis : Tony Burns, Stephen Breathnach, Neil Cox, Christopher Griffiths
Alih Bahasa : Masdin (http://linguist.co.nr)
Tahun : 2004
Sumber : Rook's Textbook of Dermatology, Volume Three, Seventh Edition, Blackwell Publishing
Kata kunci:

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memutihkan Kulit Wajah

Relationship between glycemic index and weight loss

Prosedur dan Alat Diagnostik