Kejahatan di Amerika Serikat

Kejahatan di Amerika Serikat ditandai dengan relatif tingginya kekerasan dan pembunuhan bersenjata, dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Beberapa peneliti menghubungkan kedua kecenderungan ini dengan fakta bahwa kriminal di Amerika lebih besar kemungkinannya melibatkan senjata api. Statistik kejahatan dipublikasikan setiap tahun oleh FBI dalam Laporan Kejahatan Seragam yang mewakili kejahatan-kejahatan yang dilaporkan ke polisi. Biro Statistik Keadilan melakukan Survei Korban Kejahatan Nasional yang mencatat kejahatan-kejahatan yang tidak dilaporkan ke polisi.


    Angka kejahatan keseluruhan negara ini ditampilkan dalam dua indeks. Indeks kejahatan sadis mencakup pembunuhan, pemerkosaan paksa, perampokan dan penyerangan. Indeks kejahatan properti terdiri dari pembongkaran rumah dan pencurian, maling, pencurian kenderaan bermotor, dan pembakaran rumah. Statistik untuk kejahatan indeks pada umumnya tersedia bagi negara secara keseluruhan, yakni kelima puluh negara bagian dan semua komunitas di Amerika Serikat dengan 10.000 penduduk atau lebih. Angka kejahatan diukur berdasarkan jumlah kejahatan yang dilaporkan per 100.000 orang. Meskipun angka kejahatan meningkat tajam di akhir tahun 1960an dan di awal 1970an, namun menurun drastis sejak 1991. Salah satu hipotesis menyatakan bahwa ada hubungan sebab-akibat antara aborsi yang dibolehkan dengan menurunnya kejahatan selama 1990an. Pada tahun 2004, angka kejahatan Amerika kurang lebih sama seperti di tahun 1970, dengan angka pembunuhan yang paling rendah sejak 1965. Secara keseluruhan, angka kejahatan nasional adalah 3982 kejahatan per 100.000 penduduk, turun dari 4852 kejahatan per 100.000 penduduk tiga puluh tahun sebelumnya pada 1974 (-17,6%). Keparahan kejahatan dalam perbandingan internasional tergantung pada sifat kejahatan yang dipertimbangkan dalam perbandingan semacam ini.

Kejahatan dari waktu ke waktu

    Kejahatan telah menjadi salah satu isu lama di Amerika Serikat, dengan relatif tingginya angka kejahatan di awal abad ke-20 jika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat. Pada tahun 1916, 198 pembunuhan dicatat di Chicago, sebuah kota dengan penduduk lebih dari 2 juta jiwa saat itu. Tingkat kejahatan ini tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Amerika Serikat seperti kota New York, tetapi jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota di Eropa, seperti London, yang memiliki jumlah populasi 3 kali lipat lebih tinggi tetapi hanya tercatat 45 pembunuhan pada tahun yang sama.

    Kejahatan di Amerika Serikat telah mengalami fluktuasi signifikan selama setengah abad terakhir, yang meningkat signifikan di akhir 1960an dan 1970an, mencapai puncak di tahun 1980an dan kemudian berkurang drastis di tahun 1990an. Selama 30 tahun terakhir, angka kejahatan meningkat sampai tahun 1980an, mencapai puncaknya di tahun 1991 dan kemudian mulai berkurang selama tahun 1990an sampai tahun 2000an. Statistik terbaru menunjukkan bahwa kejahatan bisa meningkat kembali. Tahun 2005 merupakan tahun teraman dalam tiga puluh tahun terakhir. Penurunan keseluruhan kejahatan terbaru mewakili semua tipe kejahatan, dengan kejahatan kekerasan dan properti yang berkurang dan mencapai tingkat yang rendah. Angka pembunuhan khususnya berkurang lebih dari 52%.

    Akan tetapi, baru-baru ini angka pembunuhan kembali meningkat. Meskipun angka pembunuhan terus berkurang antara 1991 sampai 2000 dari 9,8 pembunuhan per 100.000 orang menjadi 5,5 per 100.000, namun angka ini tetap sampai pada tahun 2005. Antara tahun 2001 dan 2005, angka pembunuhan berlangsung tetap antara 5,5 sampai 5,7 pembunuhan per 100.000 individu. Meskipun ada perkembangan terbaru untuk angka pembunuhan, akan tetapi, kejahatan properti dan kejahatan kekerasan secara keseluruhan terus meningkat, meskipun jauh lebih lambat dibanding pada tahun 1990an. Secara keseluruhan tingkat kejahatan di Amerika Serikat sama saja antara tahun 2004 dengan tahun 1969, dengan jumlah pembunuhan yang kurang lebih sama seperti pada tahun 1966. Akan tetapi, kejahatan kekerasan secara keseluruhan masih berada pada level yang sama seperti di tahun 1974, meskipun telah berkurang konstan sejak 1991.

Karakteristik Pelaku Kejahatan

    Laporan Departeman Keadilan Amerika Serikat selanjutnya yang menyurvei statistik pembunuhan antara 1974 dan 2004 menyatakan bahwa dari kejahatan-kejahatan yang disurvei, 52,1% dari perlaku adalah kulit hitam, 45,9% adalah kulit putih, dan 2% adalah ras lainnya. Dari korban pada kejahatan yang sama tersebut, 51% adalah kulit putih, 46,9% kulit hitam, dan 2,1% adalah ras lain. Laporan ini lebih lanjut menyebutkan bahwa, “kebanyakan pembunuhan terjadi intra-ras”, dengan 86% pembunuhan kulit putih yang dilakukan kulit putih, dan 94% pembunuhan kulit hitam dilakukan kulit hitam. Disini perlu diperhatikan bahwa dokumen ini tidak memberikan rincian tentang ras apa atau suku apa yang dimasukkan dalam “kulit putih, “kulit hitam”, atau “ras lain”.

    Sebuah laporan Februari 1997 tentang pemerkosaan dan kejahatan berbasis seksual dipublikasikan oleh Departemen Keadilan Amerika Serikat yang menyatakan bahwa dari kejahatan yang disurvei, 56% dari yang ditahan adalah kulit putih, 42% adalah kulit hitam, dan 2% adalah ras lain; walaupun perlu diperhatikan bahwa ras “Hispanis” tidak dikenali sebagai kategori ras, dengan Hispanis yang dominan dikelompokkan bersama dengan kulit putih non-Hispanis. Laporan ini juga menyebutkan bahwa “korban pencurian sama besarnya antara kulit putih dan kulit hitam; pada sekitar 88% pemerkosaann paksa, korban dan pelaku dari ras yang sama.”

    Pada tahun 1998, hampir satu dari tiga laki-laki kulit hitam antara usia 20-29 berada di tahanan atau penjara, dengan masa percobaan atau pembebasan bersyarat pada hari tertentu. Sekitar 70% tahanan di Amerika Serikat adalah non-kulit putih. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, Amerika Serikat memiliki angka penahanan yang paling tinggi di dunia.

Karakteristik korban

    Secara keseluruhan, orang-orang yang tidak mampu dari segi ekonomi, laki-laki, mereka yang berusia dibawah 25 tahun dan orang Amerika-Eropa lebih besar kemungkinannya menjadi korban kejahatan. Pendapatan, jenis kelamin, dan usia memiliki efek yang paling dramatis terhadap peluang seseorang untuk menjadi korban kejahatan, sedangkan karakteristik ras tergantung pada kejahatan. Pada tahun 2005, 27 dari 1.000 orang Amerika Afrika menjadi korban kejahatan kekerasan, dibandingkan dengan 20 dari setiap 1.000 orang Amerika Kulit Putih. Ini berarti bahwa orang Amerika Afrika secara keseluruhan 26% lebih mungkin mengalami kejahatan kekerasan. Kemungkinan terbunuh lebih tinggi secara drastis untuk orang Amerika Afrika. Pada tahun 2004, orang Amerika Afrika mewakili sekitar 13,4% populasi umum, meski begitu, hampir setengah, 49%, dari semua korban pembunuhan  di tahun 2005 adalah orang Amerika Afrika. Akan tetapi, kejahatan seksual dan pemerkosaan kurang lebih sama untuk semua ras, walaupun orang Amerika kulit putih dan orang Amerika Afrika memiliki peluang yang hampir sama untuk menjadi korban kejahatan-kejahatan sederhana. Dari segi jenis kelamin, laki-laki lebih besar kemungkinannya menjadi korban dibanding perempuan dengan 76% dari semua korban pembunuhan adalah laki-laki. Untuk pendapatan, semua rumah tangga boleh dikata memiliki peluang yang sama untuk menjadi korban kejahatan properti. Meski begitu, rumah tangga dengan pendapatan tahunan kurang dari $7.500 jauh lebih mungkin diserang, dicuri dan dibongkar rumahnya. Untuk usia, mereka yang berusia di bawah 25 tahun lebih besar kemungkinannya menjadi korban kejahatan, khususnya kejahatan kekerasan. Peluang untuk menjadi korban dengan kejahatan kekerasan berkurang jauh lebih substansial seiring dengan usia dibanding peluang untuk menjadi korban kejahatan properti.

Perbandingan internasional

    Secara umum, perbandingain statistik kejahatan sulit dilakukan, karena definisi kejahatan yang dilaporkan dalam laporan tahunan berbeda-beda untuk setiap negara. Sehingga, sebuah perwakilan di sebuah negara asing bisa memasukkan kejahatan dalam laporan tahunannya yang mana tidak dimasukkan oleh Amerika Serikat. Akan tetapi, beberapa negara seperti Canada, memiliki definisi yang mirip tentang apa yang membentuk sebuah kejahatan kekerasan, dan hampir semua negara memiliki definisi yang sama tentang karakteristik yang membentuk pembunuhan. Secara keseluruhan, angka kejahatan total di Amerika Serikat mirip dengan negara-negara maju lainnya. Kejahatan properti yang dilaporkan di Amerika Serikat lebih rendah dibanding di Jerman atau Canada, meski angka pembunuhan di Amerika Serikat lebih tinggi.

    Walaupun angka kejahatan secara keseluruhan di Amerika Serikat terlihat sama seperti negara-negara maju lainnya, namun angka pembunuhannya, yang telah berkurang sejak 1991, masih paling tinggi diantara negara maju, Hanya angka pembunuhan Irlandia Utara di sekitar 1990an yang sebanding dengan angka pembunuhan Amerika Serikat sekarang ini. Pada tahun 2004, ada 5,5 pembunuhan untuk setiap 100.000 orang, dibanding dengan 1,9 di Canada dan 1,0 di Jerman. Ini berarti bawha angka pembunuhan di Amerika Serikat hampir tiga kali lipat di Canada dan lebih 5 kali lipat dari Jerman. Kebanyakan negara maju memiliki angka pembunuhan di bawah 2,5.

Kejahatan berdasarkan daerah

    Lokasi memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kejahatan di Amerika Serikat. Meskipun beberapa yurisdiksi yang merespon hampir terbebas dari kejahatan serius, namun yang lainnya terganggu oleh beberapa angka kejahatan yang paling serius di negara maju. Angka pembunuhan menunjukkan perbedaan utama diantara komunitas. Pada tahun 2004, departemen kepolisian Baltimore melaporkan lebih banyak pembunuhan per 100.000 penduduk dibanding yurisdiksi lainnya. Angka pembunuhan per 100.000 adalah 43,5, hampir delapan kali lipat rata-rata nasional. Pada tahun 2005, majalah Forbes memuat Long Island, salah satu daerah suburban di Kota New York, yang juga merupakan salah satu komunitas terkaya dan termahal di Amerika Serikat, memiliki 2,045 kejahatan per 100.000 penduduk; angka kejahatan terendah dan kurang dari setengah rata-rata Amerika Serikat. Fairfax County, Virginia, sebuah daerah suburban makmur dengan 1.041.200 penduduk, memiliki angka pembunuhan yang paling rendah. Pada tahun 2004, Angka pembunuhan di Fairfax County dilaporkan 0,3 pembunuhan per 100.000 orang, 94,5% dibawah rata-rata nasional dan 1/145 angka pembunuhan Baltimore. Dengan demikian penting untuk mengingat bahwa risiko untuk menjadi korban kejahatan di Amerika  Serikat sangat bervariasi dari daerah ke daerah.

Kota-kota besar

    Kejahatan diantara sepuluh kota terbesar di Amerika Serikat cenderung berada di atas rata-rata nasional. Akan tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa statistik ini tidak mencakup suburban kota tertentu dan hanya mencerminkan angka kejahatan dalam yursdisksi departemen kepolisian kota tertentu. Kota yang paling banyak angka kejahatan kekerasannya adalah Philadelphia, Pennsylvania yang memiliki angka kejahatan lebih dari 3,5 kali dari San Jose, kota yang paling sedikit tingkat kejahatan kekerasannya. Akan tetapi, jika daerah statistik kota metropolitan (MSA) dipertimbangkan jumlah ini akan berbeda drastis.

Negara bagian

    Angka kejahatan sangat bervariasi lintas negara bagian. Secara keseluruhan, New England memiliki angka kejahatan yang jauh lebih rendah, baik untuk kejahatan kekerasan maupun untuk kejahatan propeti. Negara bagian New England juga memiliki angka pembunuhan terendah di negara tersebut. Negara bagian yang berpenduduk padat seperti New York dan New Jersey juga memiliki angka kejahatan dibawah rata-rata nasional. Negara-negara bagian di daerah Selatan memiliki angka kejahatan keseluruhan yang paling tinggi. Lafayette, Lousiana, misalnya memiliki 6 pembunuhan per 100.000 orang di tahun 2004, sedangkan New Orleans, Louisiana, memiliki 32,5 pembunuhan per 100.000 penduduk.

    Dengan beberapa pengecualian, juga ada korelasi kuat antara pendapatan rumah tangga menengah dengan angka kejahatan. Disamping memiliki angka kejahatan terendah, negara bagian New England juga memiliki pendapatan rumah tangga sedang yang paling tinggi, sedangkan negara-negara bagian di bagian Selatan paling rendah.

    Total angka kejahatan tertinggi, kecuali untuk Distik Columbia, ditemukan di Arizona, diikuti dengan Carolina Selatan. Angka kejahatan di Arizona adalah 46,28% di atas rata-rata nasional dan tiga setengah kali lebih tinggi dari New Hampshire, negara bagian Amerika yang paling aman. Angka pembunuhan paling tinggi di Distrik Columbia dan Louisiana, karena kedua negara bagian ini merupakan tempat bagi beberapa daerah paling tinggi tingkat kejahatannya di negara tersebut, yakni Washington, D.C di bagian timur dan kota New Orleans. Secara keseluruhan ada enam negara bagian yang memiliki kurang dari 2 pembunuhan per 100.000 penduduk. Meski demikian juga ada delapan negara bagian dengan lebih dari 7 pembunuhan per 100.000 penduduk. Temuan-temuan ini lebih lanjut mengilustrasikan sejauh mana angka kejahatan bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya di Amerika Serikat.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memutihkan Kulit Wajah

Relationship between glycemic index and weight loss

Cheerleaders are associated with many diet disorders