Epidemiologi Kematian Akibat Kecelakaan di Jos, Nigeria (1996-2000)

Pendahuluan
   
Kematian yang ditimbulkan oleh trauma yang terjadi setelah berbagai tipe kecelakaan terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Kematian medico-legal menunjuk pada kematian dalam kondisi yang dicurigai, yang memerlukan pemeriksaan dari pihak berwenang. Pihak berwenang pada kasus seperti ini adalah hakim atau orang berwenang yang ditunjuk oleh hukum untuk meneliti penyebab kematian. Kematian yang disebabkan oleh kecelakaan mewakili penyebab utama kematian baik di negara maju maupun negara berkembang.

   
Penelitian-penelitian dari berbagai daerah di Afrika yang mencakup Nigeria telah menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas jalan semakin meningkat dan bertanggung jawab terhadap tingginya angka kematian di kebanyakan kota di Nigeria dan kota-kota di Afrika lainnya. Pada beberapa rumah sakit di Nigeria, trauma dari kecelakaan bertanggung jawab untuk lebih dari enam puluh persen perujukan ke bagian bedah. Penyebab kematian oleh kecelakaan dalam lingkungan penelitian mencakup kecelakaan lalu lintas, tenggelam dalam kolam tambang, kecelakaan pesawat, jatuh dari pohon, terjadinya kebakaran dan terkadang kecelakaan kereta api.
   
Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk menentukan pola kematian yang terjadi akibat peristiwa kecelakaan, tipe cedera yang kemungkinan sebagai faktor yang berkontribusi dan memberikan anjuran-anjuran tentang strategi-strategi preventif yang mungkin.

Bahan dan metode penelitian
   
Penelitian retrospektif ini adalah sebuah review 6 tahun yang dilakukan pada dua rumah sakit yaitu Rumah Sakit Pengajaran Universitas Jos (JUTH) dan Rumah Sakit Spesialis Daerah Plateau (PSSH), semuanya terletak dalam kota Jos. Kedua rumah sakit ini memiliki pelayanan patologis penduduk. Semua permintaan hukum untuk otopsi dirujuk ke salah satu rumah sakit dari daerah tetangga baik Bauchi, Benue, Taraba, Nasarawa, Kaduna selatan dan Plateau. Catatan-catatan dari semua kematian akibat kecelakaan yang dilaporkan ke pihak hukum antara januari 1996 sampai Desember 2000 diambil dari rumah sakit. Informasi tentang usia, jenis kelamin, tipe kecelakaan, mekanisme cedera dan penyebab kematian yang mungkin, dikumpulkan dan dianalisis.

Hasil
   
Ada 270 otopsi medico-legal yang dicatat di kedua rumah sakit. Sebanyak 120 kasus disebabkan oleh kecelakaan dan mewakili 45,2% dari semua otopsi medico-legal. Pada 1223 kasus kematian akibat kecelakaan, 103 diantaranya adalah pria dan 19 adalah wanita yang menghasilkan rasio 5:1.
   
Tabel 1 menunjukkan distribusi usia pasien. Usia paling muda adalah kurang dari 1 tahun sedangkan yang paling tua adalah 60 tahun. Proporsi kematian tertinggi terjadi pada rentang usia 21-40 tahun dan mewakili 59,9% dari total. Anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun jumlahnya paling sedikit, hanya 4,9%. Lansia (yang berusia 50 tahun ke atas) berjumlah 10,9% kasus. Tabel 2 menunjukkan tipe-tipe kecelakaan yang bertanggungjawab atas kematian. Kecelakaan kendaraan bermotor mewakili proporsi kematian tertinggi (59,8%) dan kematian yang dilaporkan hanya pengendara kendaraan. Ini diikuti oleh kecelakaan sepeda motor 20,5%, kecelakaan pesawat 10,7% dan kecelakaan pejalan kaki 9,0%. Kasus pejalan-kaki adalah yang ditabrak oleh pengendara sepeda motor atau kendaraan bermotor. Tabel 3 menunjukkan cedera-cedera yang didapatkan saat kematian. Fraktur tulang yang banyak tanpa cedera kepala mewakili 37,7% diikuti dengan cedera tulang belakang atas/kepala 24,6%, cedera badan yang tabrakan 22% dan cedera organ intra-abdominal yang mewakili 15,6%. Secara keseluruhan terdapat 20 kecelakaan fatal dalam catatan kami di luar 10 yang didapatkan dari catatan kepolisian.
   
Informasi dari polisi menunjukkan bahwa 10 (50%) dari peristiwa kecelakaan dari kendaraan bermotor disebabkan oleh pengemudi yang sedang mabuk. Faktor lain yang berkontribusi mencakup kegagalan rem yang mewakili 4 (20%) dan bersenggolan karena kondisi jalan yang buruk jumlahnya 6 (30%).

Pembahasan
   
Walaupun kecelakaan merupakan penyebab utama kematian di lingkungan penelitian, namun hanya sedikit kasus yang dilaporkan ke pihak yang berwajib untuk diteliti. Pada sebuah review yang berlangsung selama 5 tahun hanya 270 kasus otopsi medico-legal yang dilakukan pada institusi-institusi kesehatan utama ini. Proporsi kematian paling tinggi ditemukan pada kelompok usia 21-40 tahun dan terjadi utamanya pada laki-laki. Kelompok ini mewakili usia yang aktif dari segi ekonomi dan menggambarkan kerugian ekonomi bagi keluarga dan negara. Ini karena kelompok usia ini bergerak aktif dalam mencari penghidupan dan orang-orang dalam kelompok usia ini lebih besar kemungkinannya terlibat dalam kecelakaan.
   
Sebanyak 59 persen kematian disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor yang melibatkan pengendara. Tipe kecelakaan ini bertanggung jawab terhadap penyebab kematian tertinggi dalam masyarakat kami. Penyebab kecelakaan berkisar antara tiga faktor, yaitu: kesalahan manusia, kendaraan, dan jalan. Pada kebanyakan negara berkembang, jalan tidak terjaga dengan baik. Dan pengamatan terhadap aturan lalu lintas tidak memadai. Ketidakteraturan ini bertanggung jawab bagi kebanyakan kecelakaan yang dicatat. Kebanyakan mobil di Nigeria cukup sering digunakan dan masa bagusnya menjadi singkat dari waktu ke waktu hingga sampai ke Nigeria. Mobil-mobil yang bekas pakai ini menjadi ancaman bagi kehidupan dan kesehatan penduduk negara. Mengendarai mobil dengan pengaruh minuman beralkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya telah menjadi penyebab kecelakaan yang utama di Nigeria.
   
Ketiadaan pelayanan ambulans di jalan raya dan kurangnya perhatian medis darurat terhadap korban kecelakaan adalah faktor-faktor yang berkontribusi bagi tingginya angka kematian pada kecelakaan.
   
Penggunaan sepeda motor menjadi semakin populer di Nigeria karena lebih murah dan lebih mudah untuk transportasi pada kebanyakan kota. Kebanyakan pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm pelindung. Kecelakaan pada badan yang tidak terlindungi bisa bertanggung jawab terhadap tingginya angka kematian pada kecelakaan sepeda motor.
   
Kecelakaan pejalan kaki bukanya tidak umum, dan terjadi paling umum pada anak-anak. Dalam penelitian, kecelakaan pejalan kaki terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Pada kebanyakan kota di Nigeria rambu-rambu pejalan kaki tidak ada atau tidak diperhatikan oleh pejalan kaki atau pengemudi dan ini telah bertanggung jawab untuk tingginya angka kematian kecelakaan pejalan kaki.
   
Kecelakaan pesawat adalah masalah umum dan tidak sering terjadi. Kecelakaan pesawat yang pertama dicatat di Nigeria adalah pada tahun 1960an dan beberapa kasus telah terjadi dalam dua dekade terakhir. Korban tabrakan pesawat dalam penelitian ini melibatkan administrator militer dan bantuan-bantuannya.
   
Angka kematian yang tinggi terkait dengan penundaan bantuan medis dan perhatian medis yang tidak memadai, yang dalam lingkungan penelitian ditandai dengan tidak adanya perawatan pra-rumah sakit. Sebuah penelitian terhadap korban trauma di Lagos Nigeria menunjukkan bahwa 94% pasien tiba di rumah sakit dengan kendaraan umum atau pribadi dimana hanya 6% yang diantar oleh ambulans. Pencegahan kematian akibat kecelakaan akan mencakup konstruksi jalan yang buruk dan penjagaannya, pengamatan rambu-rambu jalan dan batas kecepatan.
   
Diperlukan undang-undang yang akan mendorong para pengendara kendaraan bermotor untuk dilatih dan isu dengan agen pengurusan SIM dan tidak mendukung para pengendara sepeda motor untuk membawa kendaraan saat sedang mabuk. Proses-proses ini akan memerlukan pencerahan publik dan pendidikan.
   
Jelas bahwa kecelakaan bertanggung jawab atas tingginya proporsi kematian dalam lingkungan kami. Perbaikan kualitas jalan di Nigeria, pengawasan jalan raya yang lebih baik oleh agen penegak hukum akan mengurangi kecelakaan di jalan. Dan juga perhatian medis darurat kepada korban kecelakaan dan ketersediaan pelayanan ambulans di jalan-jalan raya juga akan mengurangi angka kematian.

Kesimpulan
   
Kematian akibat kecelakaan di lingkungan yagn di teliti tampak mempengaruhi kebanyakan pria dalam kelompok usia produktif dan reproduktif. Akan tetapi, aturan-aturan yagn mengatur kecepatan kenderaan di jalan dan konsumsi alkohol bisa mengurangi lebih dari setengah kematian.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memutihkan Kulit Wajah

Relationship between glycemic index and weight loss

Cheerleaders are associated with many diet disorders