Sindroma Stevens-Johnson (II)

Lesi kulit

Lesi kulit pada SJS merupakan makula purpura atau target atipikal datar yang menyebar luas dan terdistribusi pada trunkus, telapak tangan, dan telapak kaki (Gambar 18-5 dan 18-6). Ini berbeda dengan lesi-lesi pada eritema multiformis, yang terdiri dari target-target tipikal atau atipikal  yang menonjol atau papula-papula edematous yang menonkol yang terletak pada ekstremitas dan/atau wajah. Kumpulan lesi yang baru terlihat, tetapi penyakit sembuh sendiri dan pulih dalam waktu sekitar 1 bulan jika tidak ada komplikasi.

Lesi mukosal

Bula terjadi secara tiba-tiba 1 sampai 14 haru setelah gejala-gejala yang mendahului, yang muncul pada konjungtiva, membran mukosa nares, mulut (Gbr. 18-7), pertemuan anorektal, daerah vulvovaginal, dan urethral meatus. Stomatitis ulseratif yang mengarah pada pengerakan berdarah merupakan ciri yang paling khusus.


Gejala-gejala okular

Ulserasi korneal bisa mengarah pada kebutaan. Cedera mukosa okular parah yang terjadi pada sindrom Stevens-Johnson bisa menjadi faktor pemicu dalam terjadinya pemfigoid cicatricial okular, sebuah inflamasi scarring kronis pada mukosa okular yang mengarah pada kebutaan. Waktu antara onset sindrom Stevens-Johnson dan pemfigoid cicatricial berkisar antara beberapa bulan sampai 31 tahun.

Diagnosis

Biopsi kulit harus dilakukan jika lesi klasik tidak ditemukan. Imunofluoresensi langsung bisa membantu pada kasus-kasus yang tidak tipikal.

Pengobatan

Penggunaan kortikosteroid masih tetap kontroversial. Sebuah penelitian pada anak-anak menunjukkan bahwa pengobatan dengan kortikosteroid sistemik bisa terkait dengan penyembuhan tertunda dan efek samping yang signifkan. Penelitian lain menyimpulkan bahwa kortikosteroid bermanfaat dan bisa menyelamatkan nyawa. Banyak dokter yang menanganai anak-anak yang sakit yang memiliki lesi kutaneous ekstensif, okular dan lesi oral memilih mengobatinya dengan steroid oral; paling sering prednison (20 sampai 30 mg dua kali sehari) diberikan sampai lesi baru tidak lagi muncul; ini kemudian dikurangi secara perlahan.

Gatal-gatal bisa dikontrol dengan antihistamin. Lepuh kutaneous diobati dengan kompres Burrow basah dingin. Steroid-steroid topikal tidak boleh diaplikasikan pada area yang terkikis. Papula dan plak bisa merespon terhadap steroid topikal kelompok II sampai V. Pencucian yang sering dengan lidokain hidroklorida (Xylocaine Viscous) bisa meredakan gejala-gejala oral. Pasien bisa mentolerir cairan atau diet lunak saja. Keterlibatan okular dipantau oleh ahli mata untuk meminimalisir scarring konjungtiva. Tetes mata antiseptik dan pemisahan pada synechiae diperlukan. Vitamin A yang diberikan secara topikal dan sistemik dikalporkan efektif untuk hiposekresi lakrimal. Infeksi sekunder diobati dengan antibiotik oral. Sindrom Stevens-Johnson yang terkait dengan virus herpes simpleks bisa dicegah dengan penggunaan acyclovir dan prednison secara dini.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memutihkan Kulit Wajah

Relationship between glycemic index and weight loss

Cheerleaders are associated with many diet disorders